Peringatan 200 Tahun Singapura
Penemuan pulau Singapura pada tahun 1819 dan perkembangan awalnya secara tradisional dikaitkan dengan Sir Thomas Stamford Raffles. Dia tinggal di pulau itu selama 5 tahun. Dibawah arahannya, pulau Singapura berkembang pesat menjadi pelabuhan modern yang bebas dan makmur. Pada 7 September 2019, tanggal 9 bulan kedelapan penanggalan Lunar, Beeh Low See Temple mengadakan Ramah Tamah Jamuan Vegetarian serta Pertukaran Budaya Internasional untuk menyambut semua tamu terhormat dari 26 negara di seluruh dunia dan 216 Maha Bhiksu Sangha. Pada malam hari, barisan yang membawa Bendera Kanopi Buddhis mengiringi 43 MahaBhiksu Sangha dari seluruh dunia untuk memasuki aula utama. Tarian sakral yang agung dan Gerakan tangan Mudra yang tangkas sebagai puja persembahan kepada Triratna serta barisan Dharma Wanita mempersembahkan masakan vegetarian yang lezat untuk semua tamu terhormat.
Ketua Komite Persiapan, Presiden Asosiasi Buddhis Singapura, Yang Mulia Guang Phing menyampaikan pidato penyambutan. Beliau mengucapkan terima kasih kepada semua orang karena telah menghadiri upacara peringatan ini. Beliau juga mengatakan bahwa agama membawakan energi positif dalam lingkungan masyarakat sosial dan dapat membawa harmoni dan kedamaian, sehingga sesuai dengan ajaran Hyang Buddha. Malam ini, panitia mengundang Maha Sangha dari seluruh dunia untuk berkumpul di Singapura dalam peringatan perayaan berdirinya Singapura ke-200 tahun. Dari perspektif internasional, Singapura dapat berkembang menjadi lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah, adil, dan sejahtera.
Wakil Presiden Asosiasi Buddhis Cina, Pimpinan Wihara NanPuTuo di Xiamen, Ven. Ze Wu Mahasthavira memuji Singapura adalah negara yang menjunjung kebebasan, inklusif, dan multi-etnis. Peringatan yang diselenggarakan oleh komunitas Buddhis ini untuk mengadakan Persembahan kepada Buddha-Dharma dan Seminar Buddha-Dharma adalah untuk menyampaikan konsep Buddhis tentang harmoni dan kedamaian. Kedamaian, persatuan dan harmoni adalah inti dari berbagai filosofi di negara ini, dan dengan demikian akan membuat kemajuan dan perkembangan negara yang lebih baik.
Y.M. Ven. Phrasophonvachirabhorn Sawai, Wakil Dekan Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya, mengatakan bahwa merupakan kehormatan besar untuk mewakili Buddhisme Theravada dan Universitas Maha Chulalongkorn di Thailand. Ada 4 poin utama yang ditekankan di universitas kami, yaitu:
1. Belajar,
2. Implementasi,
3. Layanan,
4. Hidup Bersama secara harmonis untuk membangun masyarakat yang damai.
Wakil Presiden Eksekutif Asosiasi Buddhis Fujian, Pimpinan Wihara Kaiyuan Fuzhou Ven. Ben Xing dalam pidatonya mengatakan ada beberapa kata bijak yang mendukung perkembangan suatu komunitas, yaitu:
1. Menghormati,
2. Bersyukur,
3. Mengikat karma jodoh yang baik,
4. Dedikasi, dengan dedikasi, hidup kita lebih bermakna dan indah.
Pemimpin Wihara Shandao Taipei Ven. Da Hui mewakili MahaBhiksu Liao Zhong, Presiden World Buddhist Sangha Council menyapa semua orang, dan juga berharap semua orang sukses dan acara dapat berlangsung lancar.
Most Ven. Shangpa Rinpoche dari Karma Kagyud berbicara tentang menemukan Dharma dalam aktivitas :
1. Dharma tidak hanya digunakan di Wihara-wihara, tetapi harus digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari,
2. Dharma bukan hanya untuk Sangha tetapi juga bagi umat awam Buddha.
Sebagai orang awam kita harus mengkonsolidasikan dan memperkuat kepercayaan kita pada agama Buddha. Seseorang dengan Dharma akan memiliki energi positif untuk menghadapi beberapa masalah dalam kehidupan. Sebagai seorang Sangha, adalah perlu untuk mengambil tanggung jawab membimbing para umat dan membiarkan mereka mengambil jalan yang benar sehingga Dharma dapat selamanya ada di dunia.
Wakil Presiden World Buddhist Sangha Council, Pimpinan Wihara Mahayana Seng Guan Filipina, Ven. Chuan Yin Mahasthavira mengatakan bahwa acara ini memungkinkan setiap orang di ruangan untuk saling memahami, saling pengertian sehingga dapat mengurangi konflik, dan akan lebih harmonis dan damai di dalam dunia ini. Ketua Asosiasi Buddhis Taiwan Ven. Hong An memuji acara ini yang begitu menginspirasi dan mengundang begitu banyak Sesepuh Sangha untuk berkumpul bersama. Ini adalah kedekatan besar kita dan penghargaan atas karma baik yang pernah kita tanam di kehidupan yang lampau sehingga memiliki kesempatan sakral untuk mengundang semua MahaBhiksu senior berkumpul. Perbuatan mulia menghasilkan penghargaan dan prestasi yang diberkati. Dengan demikian, tidak peduli tua atau muda dapat menanam karma jodoh dengan Buddha Dharma sehingga mendapatkan manfaat yang tidak terbatas. Direktur Eksekutif Asosiasi Buddhis Cina, Wakil Presiden Asosiasi Buddhis Yunnan Ven. Chonghua mengucapkan semoga sukses dan kemajuan bagi negara Singapura, seluruh MahaBhiksu Sangha dan para Umat agar selalu sehat dan baik. Wakil Ketua Umum Merangkap Sekretaris Jenderal World Buddhist Sangha Council (WBSC), Mahanayaka Chaokun Hui Siong dalam ucapan terima kasihnya mengatakan sebagai seorang Buddhis, kita harus memikul tanggung jawab untuk menyebarkan ajaran Dharma ke seluruh dunia. Dengan memiliki tekad untuk mencapai ke-Buddha-an maka diperlukan tekad Bodhicitta untuk membimbing semua makhluk agar juga mencapai ke-Buddha-an. Aspek pertama dari Pikiran Bodhi yang merupakan Bodhicitta adalah seseorang harus saling menghormati satu sama lain. Dalam Buddhisme, kita diajarkan untuk membalas budi kepada 4 pilar besar, yaitu jasa orangtua, jasa TriRatna, masyarakat dan negara. Ketika balas jasa kita kepada empat pilar besar ini belum tercapai, maka kita masih belum dapat mencapai jalan ke-Buddha-an. Pimpinan Wihara sekali lagi menyatakan rasa terima kasihnya kepada semua tamu terhormat karena telah menghadiri acara peringatan yang agung dan khusyuk ini.
(Mahavira News)
Leave A Comment