Mahakaruna Buddhist Center Medan Menggelar Upacara Liang Huang Ratna Kshamayati

Mahavira News:

Mahakaruna Buddhist Center Medan di musim semi ini mengadakan serangkaian kegiatan, dari Ret-ret pelatihan Atthasila, upacara pemberkatan keselamatan dan membagikan kebutuhan sehari-hari kepada umat Buddha yang perlu diberikan perhatian di sekitar pinggiran kota setempat setiap hari Minggu.

Pada tanggal 27, 28, dan 29 bulan ke-2 kabisat lunar, tanggal 17, 18, dan 19 April dalam kalender Gregorian, anggota Sangha dari sepuluh penjuru diundang untuk memimpin umat Buddha bernamaskara Liang Huang Ratna Kshamayati. Dua minggu sebelum ritual dimulai, wihara setiap harinya memimpin umat Buddha melantunkan Vajracchedika Prajnaparamita Sutra dan Bhaisajyaguru Buddha Sutra.

Pimpinan Wihara membuka ritual dengan pemercikan air suci di mandala dan memimpin umat Buddha tata cara pertobatan bab pertama.

Usai jam istirahat dari ritual pemercikan air suci, Pimpinan Wihara di sela-sela memasuki ritual pertobatan di bab berikutnya, menjelaskan kepada umat Buddha bahwa Pertobatan Liang Huang adalah pertobatan terlengkap dalam Buddhisme Mahayana di Tiongkok, di atas segalanya tata cara pertobatan.

Kaisar Wu dari Dinasti Liang dalam mimpinya melihat makhluk di 6 alam sangat menderita.

Untuk menyingkirkan semua bencana di dunia dan membiarkan orang hidup dan bekerja dalam kedamaian dan keharmonisan, Kaisar Wu, di bawah bimbingan Guru Zen Bao Zhigong, mengundang Bhiksu-bhiksu terkemuka dari India Barat dan biksu terkemuka setempat untuk mengumpulkan sari-sari Tripitaka dan membentuk tata sistem pertobatan sebagai cara untuk menyelamatkan semua makhluk dari penderitaan enam alam, juga agar bisa membangkitkan Bodhicitta dan mewujudkan buah keBodhian untuk para murid Buddha di dunia;

kita seyogianya dengan sujud dan penyesalan pertobatan, visualisasi serta memberikan persembahan dengan khusyuk dan penuh hormat.

Untuk bisa mempelajari Buddhis Mahayana, seseorang harus meneladani tekad ikrar welas asih Bodhisattva. Hanya ketika seorang siswa Buddhis memiliki ikrar welas asih barulah dia dapat menginspirasi Bodhicitta, dan menjadi Bodhisattva di alam manusia yang dapat merealisasi keBodhian pasti akan mencapai pencerahan yang sempurna di masa depan.

Setelah tiga tahun pandemi di seluruh dunia saat ini, hati kita semua menjadi tidak tenang, berpikir bahwa ada kekuatan tertentu di dunia yang mengendalikan kehidupan manusia. Tetapi melalui perenungan yang tepat maka akan menyadari bahwa kehidupan semua makhluk di dunia dihasilkan melalui semua karma dan retribusi yang diciptakan oleh diri sendiri; pandemi covid-19 adalah inspirasi yang paling cocok bagi manusia untuk meningkatkan kesadaran.

Karena kita hidup di dunia, kita mengejar keinginan yang tak ada habisnya, melakukan dosa tanpa merasa malu, tidak mencoba merenungkan dan mengubah perilaku, tetapi malah meningkatkan keegoisan, kesombongan, kebencian, dan tidak merenungkan Dharma serta hukum sebab akibat untuk dipraktekkan dalam memaafkan orang lain, toleransi dan mengayomi semua makhluk yang penuh kecurigaan dan kebodohan.

Melalui perenungan Buddha Dharma, pelajari ikrar welas asih Bodhisattva untuk bertoleransi, menerima kesalahan yang dibuat oleh seseorang dan memaafkannya. Semua hal ini adalah ladang kebajikan utama dan bekal yang harus kita siapkan untuk mencapai keBuddhaan. Oleh karena itu, melalui kebajikan dari praktek pertobatan, mari kita salurkan jasa kebajikan kepada semua makhluk di enam alam, sehingga semua makhluk yang hidup dalam ketidaktahuan dan penderitaan dapat keluar dari roda penderitaan, mengembangkan pelatihan pembebasan yang sejati, mendapatkan kehidupan yang mulia dan agung.

Pada hari kedua ritual, malam harinya, wihara dengan hormat mengundang Guru Vajra untuk memimpin Ritual Yogachara Ulka-mukha dengan tujuan untuk menyelamatkan semua makhluk dari rasa dendam dan kebencian; setiap orang apabila dapat mempelajari ikrar welas asih Bodhisattva maka bisa terbebaskan dari penderitaan tumimbal lahir.

Ritual upacara Liang Huang di bawah bimbingan anggota Sangha berjalan dengan khidmat dan khusyuk, semua orang yang hadir diliputi dengan kebahagiaan Dharma.