Wihara Beeh Low See Singapura Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur dengan Masyarakat Lanjut Usia
Mahavira News:
Pada 30 September 2023, perayaan tahunan Festival Pertengahan Musim Gugur menjadi sebuah hari bagi bermacam etnis kelompok Masyarakat untuk merayakan dan sebuah integrasi.
Selama festival , Wihara Beeh Low See di Singapura mengundang lebih dari 600 generasi lanjut usia dari 9 daerah di Singapura untuk merayakan bersama perjamuan Festival Budaya Pertengahan Musim Gugur. Di hari itu , lebih dari seribu umat turut hadir.
Tamu kehormatan Ibu Sim Ann , Mentri Senior Kementerian Luar Negeri dan KementerianPembangunan Nasional , Anggota Parlemen Holland Bukit Timah GRC, di dalam pidato mengatakan bahwa Festival Pertengahan Musim Gugur merupakan hari yang baik untuk berkumpul dan bersilaturahmi dalam rangka menghormati orang yang lebih tua, dan bermacam etnis kelompok masyarakat untuk berkumpul dan merayakan keanekaragaman budaya dalam lingkungan Masyarakat.
Setiap tahunnya Wihara Bee Low See menggunakan berbagai macam cara mengundang Masyarakat lanjut usia untuk menghadiri perayaan. Saya sangat senang dapat menjadi anggota dewan di daerah ini dan selamat datang untuk masyarakat dari semua etnis kelompok dari berbagai daerah sudah menghadiri perjamuan di Wihara ini.
Kemudian, Menteri bersama dengan anggota Sangha dari Mahayana dan Theravada beserta Dewan Komite Manajemen Wihara dan perwakilan para Donatur membagikan kue bulan dan Ang Pao kepada generasi senior lanjut usia di setiap meja sebagai rasa hormat dan kepedulian kepada yang lebih tua.
Festival Pertengahan Musim Gugur merupakan hari yang baik untuk berkumpul dan bersilaturahmi dalam rangka menghormati orang yang lebih tua, dan bermacam etnis kelompok masyarakat untuk berkumpul dan merayakan keanekaragaman budaya dalam lingkungan Masyarakat.
Yang Mulia Bhiksu Guang Phing, President dari Singapore Buddhist Federation memberikan pidato Festival Pertengahan Musim Gugur. Beliau mengatakan bahwa sebagai seorang Buddhis, kita memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk memancarkan cinta kasih dan kepedulian kepada orang yang lebih tua dari berbagai daerah. Festifal Pertengahan Musim Gugur menunjukan bahwa rasa cinta kasih dan kepedulian dalam berbakti adalah praktik Buddhist Mahayana dan kontribusi kepada semua mahkluk hidup.
sebagai seorang Buddhis, kita memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk memancarkan cinta kasih dan kepedulian kepada orang yang lebih tua dari berbagai daerah.
Yang Mulia Mahanayaka Chaokun Hui Siong, Pimpinan Wihara dan Senior Wakil Presiden sekaligus Sekretaris Jenderal World Buddhist Sangha Council dalam pidatonya menyampaikan bahwa Beliau berharap melalui pengembangan Bodhicitta dan pencapaian jalan keBuddhaan, terutama latihan yang bermanfaat bagi semua makhluk adalah bermanfaat bagi diri kita sendiri dan semangat altruistik dari Buddhisme Mahayana, Kita harus mengedepankan rasa bakti dan kepedulian.
Budaya berbakti mendorong untuk meneladani tekad welas asih para Buddha dan Bodhisattva dan menyebarkan energi positif Bodhisattva humanistik. Semua kebahagiaan duniawi berasal dari kebajikan terhadap orang lain.
Semua kesengsaraan duniawi timbul dari keinginan egois. Mereka yang belum tercerahkan hanya mengejar kepentingan untuk diri sendiri, sedangkan tujuan Hyang Buddha ialah memberi manfaat bagi semua makhluk. Inilah Jalan Bodhisattva.
Pada malam perayaan, ribuan umat menikmatipertunjukan pergantian wajah oleh Opera Sichuan, tarian rakyat, alat musik Barat, dan pertunjukan seni lainnya di aula auditoriumutama Wihara. Di akhir festival, Yang Mulia Bhiksu Hui Siong menuntun para umat menyanyikan lagu-lagu Buddhis dan Perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur berakhir dengansukses.
Budaya berbakti mendorong untuk meneladani tekad welas asih para Buddha dan Bodhisattva dan menyebarkan energi positif Bodhisattva humanistik.