Yang Mulia Profesor Bhikkhu Ananda dari Thailand Mengunjungi Vihara Nanjia Los Angeles AS untuk Memimpin Ceramah Dharma
Mahavira News:
Pada 26 Februari 2023, hari ketujuh bulan kedua Imlek pukul 10.30, Yang Mulia Profesor Bhikkhu Ananda tiba di Vihara Nan Jia di Los Angeles dan diundang oleh Pimpinan Vihara, Y.M. Bhiksu Hui Siong, untuk menyampaikan ceramah Dharma kepada para umat.
Merupakan suatu kehormatan yang besar bagi Yang Mulia Bhikkhu Ananda datang ke US untuk pertama kalinya dan menyelenggarakan ceramah Dharma pada hari itu.
Yang Mulia Bhikkhu Ananda menyebutkan bahwa buddhisme Mahayana, Theravada, dan Tantrayana telah mempraktikkan syair yang diajarkan oleh Hyang Buddha:
” Tidak Melakukan Kejahatan ; Perbanyak Kebajikan ; Sucikan Hati dan Pikiran ; Inilah Inti Ajaran Para Buddha. “Ini juga menjadi tema topik kita hari ini. pertama-tama kita harus melepaskan semua pikiran jahat dan mempraktikkan karma baik jika kita ingin mempelajari agama Buddha dan yakin kepada agama Buddha.
Sebagai contoh: saat kita diundang ke jamuan makan malam, kita harus mandi dengan wangi dan berganti pakaian sebelum pergi makan malam.
Setelah anda pulang kerja, tentu saja anda tidak perlu mandi, tetapi tubuh anda bau, dan baunya tidak sedap, sehingga anda akan merasa tidak nyaman untuk menghadiri jamuan makan malam.
Sama seperti praktik kita. Sebelum mempraktikkan Dharma dengan baik, pertama-tama seseorang harus memotong karma buruk dan menerima sila baik.
Ajaran Hyang Buddha tersusun ke dalam Tripitaka yang meliputi: Sutra, Vinaya (aturan kedisiplinan), dan sastra.
Dalam Vinaya, terdapat lima sila, sila Bodhisattva, dan delapan sila untuk mempraktikkan agama Buddha di rumah.
Umat awam harus melaksanakan Lima Sila dengan seksama, yaitu:
1. Menahan diri dari pembunuhan. Tidak membunuh makhluk hidup apapun. Dengan begitu dapat melindungi kehidupan kita, tidak hanya kita tetapi juga anggota keluarga kita dan makhluk hidup lainnya.
2. Menahan diri dari mengambil hal tidak diberikan. Tidak mencuri dari siapapun, dan melatih perilaku dan kebiasaan baik.
3. Menahan diri dari penyalahgunaan indera. Tidak terobsesi dengan kenikmatan sensual secara berlebihan. Hindari perzinahan, artinya anda merawat keluarga anda dengan baik dan dapat membawa keharmonisan dan kebahagiaan bagi keluarga anda.
4. Menahan diri dari berbohong, yang mana akan membuat anda mendapatkan kepercayaan dan kekaguman dari masyarakat dan atasan. Jika sila ini dilanggar, masyarakat akan menjauh dari kita.
5. Menahan diri dari minuman keras yang mengganggu pikiran. Jangan minum alkohol: dapat melindungi hidup kita, tidak akan melakukan perbuatan jahat, dan tidak menyakiti orang.
Lima sila ini adalah prinsip dasar untuk belajar kebahagiaan dalam hidup.
Tentu saja, terkadang kita masih menderita karena karma masa lalu dan rintangan, tetapi selama kita menjunjung dan mempraktikkan sila, kebijaksanaan, dan empat pikiran tak terukur (Caturapramāṇāḥ) Hyang Buddha sebagai penuntun menuju latihan pembebasan, kita dapat melepaskan semua keterikatan duniawi dan ego serta mendalami dan dengan rajin dalam mempraktikkan Buddha-Dharma, memupuk pikiran dan perilaku benar.
Anda baru mampu mencapai kehidupan yang paling utuh, tertinggi, dan bahagia.
Pada hari itu, lebih dari 40 umat berkumpul di Vihara untuk mempraktikkan Dharma, menikmati kebahagiaan Dharma.